Senin, 13 Februari 2012

Belajar Cepat dan Efektif


BAB I
PEMBAHASAN

A.     Kiat-kiat Jitu Belajar
Inilah kiat-kiat jitu untuk membantu kita belajar. Temukan manfaat dari segala sesuatu yang kita lakukan :
1. Berikan pujian pada diri kita.
2. Ciptakan zona aman bagi diri kita.
3. Sadarilah cara belajar kita.
4. Gunakan satu atau dua teknik pencatatan.
5. Anggaplah menulis sebgai kreativitas yang menyenangkan.
6. Pahamilah semua kecepatan membaca yang berbeda yang tersedia.
7. Katakanlah pada diri kita bahwa terdapat kesempatan untuk berpikir secara kreatif dalam situasi.
B.     Kiat Belajar - Otomatis Membawa Hasil
Ada beberapa faktor yang membuat ketidakberhasilan dalam menerima/memahami segala mata pelajaran secara optimal :
1. Beberapa siswa SMU di Jakarta mengatakan bahwa mereka tidak suka kalau dalam proses belajar mengajar, pengajaran terlalu “ text book.” Bahkan mereka mengatakan bahwa pelajaran itu terlalu teoritis dan kuno.
2. Salah seorang siswa dari Program Business Administrasi yang nota bene dia adalah termasuk orang yang kurang pintar dalam menangakap beberapa mata kuliah dengan cepat seperti teman-teman di kelasnya mengatakan, bahwa kelas terlalu “ heterogen. “ Maksudnya ada yang sangat pintar, pintar, cukup, kurang, dan sangat kurang. Siswa yang sangat kurang biasanya akan susah beradaptasi denga siswa yang sangat pintar. Menyerahlah siswa tersebut tanpa berusaha untuk bisa mentransfer ilmu.
3. Hampir 10 orang dari 20 peserta didik komputer mengeluhkan bahwa belajar komputer sangat susah. Setelah dicari penyebabnya ternyata satu komputer di pakai 2 orang dan pada prakteknya komputer itu didominasi oleh satu orang saja. Sementara 1 orang yang lain lebih banyak hanya menjadi pononton. Tidak bisa kita belajar komputer tanpa perangkatnya. Artinya sama saja dengan belajar menyetir mobil tanpa duduk di jok mobil dan pegang setir, atau belajar berenang tanpa terjun ke air hasilnya adalah hal yang impossible.
4. Adrian Cornell, seorang pemuda berusia 18 tahun, berkebangsaan Inggris mencoba belajar bahasa Indonesia dengan guru privatnya selama 3 bulan, pelajaran dilakukan 2 jam setiap hari. Dia sadar betul untuk mempelajari bahasa asing tidaklah cukup hanya 2 jam sehingga di semua waktu luangnya digunakan untuk mempelajari, baik kosa kata, susunan kalimat, gaya bahasa dan lain-lain. Hasilnya pada kunjungan pertamanya ke Indonesia ia hampir tidak mengalami kesulitan pada saat dia berada di bandara, pusat perbelanjaan, kolam ronang, dan lain-lain.
5. Budaya malu-malu harus segera diberantas di bumi Indonesia. Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak bisa melakukan dan mengerjakan sesuatu karena berawal dari “malu.” Di beberapa daerah bahkan di Jakarta masih banyak pegawai belum bisa mengoperasikan komputer, bahkan dari “HOW TO START” juga belum bisa. Ternyata mereka ingin sekali bisa mengoperasikannya tetapi mereka merasa malu untuk mulai, karena usia sudah di atas 30 tahun.
Dari beberapa contoh di atas diambil kesimpulan bahwa keberhasilan seseorang dalam menerima dan memahami mata pelajaran adalah :
1. Proses belajar tidak teoritis dan text book.
2. Kemampuan siswa dalam kelas akan lebih baik apabila kelas tersebut tidak heterogen.
3. Belajar langsung praktek.
4. Adanya kesadaran untuk belajar mandiri.
5. Hindari budaya malu untuk maju.
6. Ciptakan budaya “membaca.”
C.     Kiat Efektif dalam Belajar Cepat dan Menyenangkan
Jeannette Vos, dalam bukunya “ Revolusi Cara Belajar” menuliskan enam kiat belajar dengan efektif, yaitu :
1.      Ciptakan kondisi yang benar
Pernahkah Anda mengamati seorang bocah TK belajar, dari mulai masuk pintu gerbang sampai bel pulang. Mereka belajar berinteraksi dengan lingkungan, teman, dan guru. Dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain di lingkungan sekolah. Begitu mudah mereka dibimbing, juga dalam menerima informasi baik dari guru atau teman, karena dihiasi dengan berbagai gambar yang menarik buat mereka tentunya, kursi-kursi kecil berwarna-warni yang mereka tidak temukan di rumahnya, dan lain-lain. Semua itu membuat mereka kerasan untuk tetap di ruang kelas.
Guru yang baik tentu akan berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa-siswinya dengan memikirkan cara pengaturan ruang kelas semenarik mungkin. Semua ini bisa membantu siswa untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
2.      Presentasi yang benar, seperti:
a.       Libatkan Siswa
Semakin banyak Anda libatkan siswa dalam memberikan penjelasan dan contoh-contoh, siswa akan semakin mudah menerima segala apa yang Anda sampaikan daripada Anda bicara menonton tanpa memperhatikan siswa sama sekali.
b.      Buatlah permainan
Permainan akan muncul siswa untuk ikut aktif dalam memahami apa yang Anda sampaikan. Permainan akan mendorong siswa untuk lebih cepat mengetahui apa yang di sampaikan oleh pengajar. Permainan akan mempermudah siswa mengembangkan apa yang telah mereka ketahui.
c.       Gerakan Indra
Jangan Anda mengabaikan gerakan indra atau yang disebut dengan gaya yang harus menarik tentunya. Lakukan segala gerakan karena dengan praktek melalui gerakan para siswa akan terangsang untuk mengikuti. Ingin mengetahui artinya. Yang terakhir adalah menyerap hal baru dari apa yang baru saja mereka ketahui.
3.      Pikirkan.
Setelah Anda memberikan informasi dan siswa mendapat pengetahuan baru, ajaklah mereka berpikir artinya siswa dilibatkan untuk memikirkan tentang ilmu baru tersebut. Berpikir menciptakan sesuatu, berpikir mengembangkan sesuatu, berpikir menggunakan sesuatu, berpikir mengubah sesuatu, berpikir yang lain-lain
4. Ekspresikan.
                        Berilah kesempatan pada mereka untuk mengepresikan diri apa yang telah mereka dapatkan dengan membuat drama satu babak, atau latihan diskusi kecil, seminar kecil ,berdebat pidato, sambutan. Biarkan mereka memilih judul , tema atau topik berdasarkan apa yang mereka inginkan
5.      Praktekkan.
Mungkin tidak sedikit rintangan dalam belajar tetapi jangan anggap rintangan itu tembok yang tinggi dan menjadi penghalang untuk bergerak, tapi tembuslah rintangan-rintangan itu dengan mencoba, dengan paraktik, coba terus lagi dan lagi, pantang menyerah.


6.      Tinjau, evaluasi, dan rayakan.
Lakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar. Evaluasi bisa dilakukan pada akhir belajar, atau keesokan harinya, mingguan, atau bulanan.
D.     Cara Belajar Optimal
Kemampuan dari setiap orang tidaklah sama. Demikian pula bakat dari setiap orang itu berbeda-beda, karena cara belajar mereka juga berbeda, sehingga hasil dari apa yang mereka telah lakukan, tentu tidak sama. Setiap orang memiliki cara untuk melakukan sesuatu. Setiap orang memiliki potensi untuk mengerjakan sesuatu. Setiap sesuatu itu pun terwujud dengan cara yang berbeda, gaya yang berbeda.
Cara Mudah Bagaimana Belajar :
1. Apa yang telah Anda dapatkan atau informasi yang telah Anda serap, tuangkan dalam bentuk cerita baik tertulis maupun lisan kepada seorang teman Anda.
2. Lakukan secara teratur, walaupun sedikit setiap hari daripada banyak sekaligus dan hanya di lakukan satu minggu sekali saja.
3. Dengar dan baca, semakin banyak mendengar atau semakin banyak informasi yang Anda dapatkan, semakin Anda banyak membaca tentu Anda tidak ketinggalan informasi.
4. Pasanglah di dinding ruang belajar, berbagai tulisan yang merangsang untuk belajar atau membaca atau menulis. Ganti tulisan-tulisan tersebut setiap dua minggu atau 1 bulan sekali.
5. Saat Anda merasa bosan dan jenuh gunakan musik atau lagu yang menjadi favorit Anda. Bisa Anda lakukan belajar sambil mendengarkan musik atau Anda mendengarkan musik / lagu sambil belajar.
6. Selalulah libatkan diri Anda dalam belajar, Anda adalah sebagai obyek.
7. Selain Anda melakukan belajar mandiri, kadang-kadang belajar bersama juga diperlukan untuk saling berbagi informasi, saling bertanya.
8. Lakukan pengembangan diri dalam belajar, atasi rintangan belajar, dan tidak mudah putus asa jika ada rintangan.

Cara Belajar yang Mudah Diterima :
1. Belajar tidak monoton, tetapi lakukan dengan alur cerita.
2. Lakukan permainan dalam kelas, dengan menggunakan gambar, teka-teki atau alat peraga lain yang mendukung.
3. Praktekkanlah dalam bentuk wawancara, drama ,debat, diskusi, atau presentasi.
4. Ajaklah mereka berkreasi untuk membuat sesuatu, majalah dinding misalnya atau iklan bergambar atau lain-lain.
5. Buatlah contoh kasus yang mungkin terjadi dalam kehidupan mereka, ajaklah mereka untuk urun rebug dalam memecahkan kasus tersebut.
6. Sediakan lembar kerja yang wajib diisi di akhir belajar, bisa dilakukan secara individu.
7. Libatkan mereka untuk melakukan sesuatu, misalnya untuk gerakan, merasakan, menyentuh, atau bertindak.
Menurut Han Keller, ada 5 faktor utama yang mempengaruhi kemampuan belajar, yaitu :
1. Waktu
2. Budaya
3. Konteks
4. Dukungan
5. Kebebasan memilih
Waktu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar, karena tidak sedikit waktu yang diperlukan oleh seseorang dalam rangka proses belajar. Budaya adalah hal yang berhubungan dengan kemampuan berbicara atau membaca. Budaya akan menentukan konteks. Dukungan maksudnya perhatian dari guru yang mampu dan tidak kenal menyerah dalam mengarahkan siswanya yang memiliki berbagai karakter. Kebebasan untuk memilih bisa dilakukan sejak Anda duduk di bangku sekolah dasar.
E.     Belajar Sejati dan Menyenangkan
Salah satu kewajiban kita sebagai umat manusia adalah “berurusan” mengoptimalkan segenap potensi yang ada, sehingga kita bisa menjadi makhluk Tuhan yang mulia atau yang sempurna. Potensi tersebut antara lain potensi “kecerdasan” sehingga manusia dapat menjalani hidup berbagai kedudukan, fungsi, dan tugasnya. Semakin optimal manusia memberdayakan kecerdasannya maka semakin tinggi pula kedudukan atau derajat, fungsi dan tugasnya. Usaha mengoptimalkan kecerdasan itu dilakukan dengan belajar atau mencari ilmu pengetahuan.
Tentang belajar Ignas Kleden menegaskan bahwa “belajar” pada dasarnya mempraktekkan sesuatu, sedang “belajar tentang” berarti mengetahui sesuatu.
Belajar tentang ( learning how to think ) dan belajar dalam arti praktek ( learning how to do ) menurut Havera harus dilanjutkan dalam konteks manusia pembelajar yang berproses memanusiakan dirinya melalui belajar menjadi ( learning to be ) yaitu untuk apa, menjadi apa, memperoleh apa ?
Tujuan proses belajar yaitu :
1. Belajar berarti berbaur dengan lingkungan.
2. Belajar berarti melakukan aktifitas yang terarah.
3. Belajar berarti mengalami.
4. Belajar memelakukan motivasi.
5. Belajar melakukan strategi.
6. Belajar adalah latihan.
7. Belajar adalah melihat, mendengar, mengecap, mengintuisikan, dan merasakan.
F.      Keajaiban Program SOT
“ Saya tergolong anak tidak pandai di kelas, tetapi dengan mengikuti Student Outbond Training (SOT) saya menjadi anak yang berani dalam hal mengungkapkan pendapat saya di muka umum.”
” Melalui program SOT, rasa percaya diri akan berkembang, hidup menjadi lebih termotivasi, keterampilan berkomunikasi meningkat, siswa-siswa senang dan ceria.”
Program SOT telah memberikan dampak positif pada kehidupan ribuan siswa-siswi. Kemampuan untuk berkomunikasi meningkat sehingga mereka tidak lagi merasa grogi atau gemetar atau malu pada saat mereka mengungkapkan pendapatnya di muka forum.
G.    Quantum Learning
Pembelajaran kuantum (Quantum Teaching) diciptakan berdasarkan teori -teori pendidikan seperti Accelerated Learning dari Lozanov, Multiple Intelegences dari Garder, Neuro-Linguistic Programming dari Grinder dan Bandler, Experiental Learning dari Hahn, Socratic Inquiry, Cooperative Learning dari Johnson dan Johnson, dan Element of Effective Instruction dari Hanter
(Porter, 2003:4). Pembelajaran kuantum adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya. Kata quantum berart i interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan demikian quantum teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar.
Komponen-komponen Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching)
1.      Sintaks
Kerangka rancangan pembelajaran kuantum dikenal dengan istilah TANDUR, yang di dalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (Porter, 2003:88).
2.      Prinsip Reaksi
Dalam pembelajaran kuantum ada lima prinsi p dasar yang mempengaruhi terciptanya lingkungan belajar yang kondusif (Porter, 2003:56). Adapun kelima prinsip dasar tersebut adalah: (1) Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas membawa pesan ke pebelajar. (2) Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas. (3) Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemb erian nama tersebut. (4) Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya. (5) Prinsip jika layak dipelajari maka layak dirayakan berarti setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
c. Sistem Sosial
Pembelajaran kuantum dibangun berdasarkan asas “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka” (Porter,200 3:6), memberikan pengertian bahwa hubungan antara guru dengan siswa harus saling mendukung. Guru memasuki dunia siswa sebagai upaya memperoleh ijin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan siswa untuk memahami ilmu pengetahuan.
1.      Teknik Mind Mapping
“Mind Mapping adalah bentuk penulisan catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan oleh satu orang atau sebuah tim yang terdiri atas beberapa orang.” (Buzan, 2005:6). Mind mapping atau peta pikiran berarti menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabang -cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan.
2.      Bangun Datar
Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri. Contoh bangun datar antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, dan jajargenjang. Untuk membantu melakukan pengukuran pada bangun datar diperlukan persegi yang memiliki satu satuan luas. Dengan demikian yang dimaksud dengan Luas Bangun Datar adalah banyak persegi satuan luas yang diperlukan untuk menutup bangun datar tersebut demikian sehingga, tak ada dua persegi satuan luas atau lebih yang saling menutup satu sama lain, dan tid ak ada celah diantara setiap dua persegi satuan luas tersebut. Keliling bangun datar adalah jumlah seluruh persegi satuan yang membentuk sisi bangun datar.
Penerapan Model Pembelajaran Kuantum ( Quantum Teaching) dengan Teknik Mind Mapping dalam Pembelajaran Bangun Datar, Mind mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Dengan digunakannya mind mapping pada model pembelajaran kuantum dalam pembelajaran matematika di kelas maka akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak sehingga prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Karena pembelajaran kuantum berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif). Sehingga dengan model pembelajaran kuantum (quantum teaching) kegiatan pembelajaran akan lebih menyenangkan, mi nat siswa terhadap matematika akan lebih besar dan memberikan kebebasan pada siswa mengkonstruksikan pengetahuannya untuk membangun sendiri konsep yang dipelajari dan akan berdampak positif bagi siswa itu sendiri dalam memahami suatu konsep matematika, khususnya bangun datar.
H.    Kekuatan Belajar
Belajar adalah aktivitas pencarian sesuatu yang kita butuhkan untuk meraih sukses atau keberhasilan. Kekuatan belajar terletak pada kesungguhan kita untuk tahu dan untuk mengerti tentang sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan. Belajar merupakan metode atau teknik atau tata cara yang dilakukan orang untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Kemauan kita untuk belajar sangat tergantung pada asumsi tentang belajar kita dan kemauan kita. Belajar adalah suatu hal yang dilakukan oleh setiap manusia sejak dilahirkan.

Setiap manusia dianugerahi Tuhan dengan apa yang disebut ”kemampuan mental” untuk dapat belajar cepat dan kita harus melatih kemampuan tersebut yaitu :
1. Mengingat dengan lebih baik.
2. Membaca dengan lebih baik.
3. Berpikir dengan lebih baik.
4. Belajar dengan lebih baik.
20 Langkah Mudah Proses Belajar yang Lebih Baik yang Bagian ini merupakan pengantar kita tentang metode belajar praktis dan mandiri, seperti:
1.      Ambilah pelajaran dari dunia olahraga
2.      Beranilah bermimpi
3.      Tentukan tujuan spesifik dan tentukan tenggat waktu
4.      Dapatkan pemandu yang antusias, segera
5.      Mulailah dengan gambaran menyeluruh
6.      Bertanyalah
7.      Carilah prinsip utama
8.      Temukan 3 buku terbaik yang ditulis oleh praktisi handal
9.      Pelajari lagi cara membaca efisien
10.  Perkuat dengan gambar dan suara
11.  Belajar melalui paraktek
12.  Gambarlah peta pikiran sebagai ganti catatan linier
13.  Pelajari cara mencapai kondisi “waspada yang releks
14.  Berlatih, berlatih, dan berlatih
15.  Gunakan cara mudah mengeluarkan yang telah di pelajari
16.  Tinjau ulang dan renungkan
17.  Gunakan alat bantu sebagai contoh memori
18.  Nikmatilah berbagai permainan
19.  Ajarilah orang lain
20.  Ikutkanlah kursus sistem belajar cepat.






I.        Bagaimana Menghadapi Abad 21
Peran keminikasi elektronik di dunia pendidikan akan berpengaruh besar untuk belajar maupun untuk pengajar. Mereka tidak akan pernah terlepas dari apa yang disebut komputer, internet, dan lain-lain :
1. Layanan kesehatan bagi anak-anak dilaksanakan sejak dini, sehingga akan tumbuh dengan baik dan berkualitas.
2. Setiap orang tua melatih untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi anak sehingga anak dapat tumbuh secara menakjubkan.
3. Setiap anak berumur 3 tahun sudah mengikuti play group, sehingga pada saat umur 4 tahun mereka dapat mengenali hurup atau menulis dan membaca. Ketika umur 5 atau 6 tahun, mereka mulai berpikir untuk berhitung, bercerita, menggambar, dan mewarnai.
4. Guru akan sangat dibutuhkan oleh murid, sehingga profesi guru akan sangat di hargai.
5. Sekolah adalah sumber pengetahuan dan pembelajaran bagi masyarakat luas.
Melihat gambaran di atas, maka kecenderungan sebahagian besar pada abad 21 akan lebih mandiri. Sistem pendidikan akan lebih maju berlipat-lipat. Hampir semua perusahaan adalah pembelajar dan pusat belajar masyarakat, berhubung erat dengan dunia bisnis dan organisasi lain dalam jaringan masyarakat pembelajar. Jadi dalam menghadapi abad ke-21 pendidikan kita di Indonesia harus benar-benar dirumuskan secara serius dalam rangka menata masa depan yang lebih gemilang.













BAB II
KESIMPULAN

A.      Kesimpulan
Belajar adalah aktivitas pencarian sesuatu yang kita butuhkan untuk meraih sukses atau keberhasilan. Sehingga kekuatan belajar terletak pada kesungguhan kita untuk tahu dan untuk mengerti tentang sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.
Dan pendidikan akan lebih maju berlipat-lipat seiring dengan berjalannya waktu. Hampir semua perusahaan adalah pembelajar dan pusat belajar masyarakat, berhubung erat dengan dunia bisnis dan organisasi lain dalam jaringan masyarakat pembelajar. Jadi dalam menghadapi abad ke-21 pendidikan kita di Indonesia harus benar-benar dirumuskan secara serius dalam rangka menata masa depan yang lebih gemilang.
Keberhasilan seseorang dalam menerima dan memahami mata pelajaran adalah dipengaruhi oleh hal-hal dibawah ini yaitu:
1. Proses belajar tidak teoritis dan text book.
2. Kemampuan siswa dalam kelas akan lebih baik apabila kelas tersebut tidak heterogen.
3. Belajar langsung praktek.
4. Adanya kesadaran untuk belajar mandiri.
5. Hindari budaya malu untuk maju.
6. Ciptakan budaya “membaca.”
Jeannette Vos, dalam bukunya “ Revolusi Cara Belajar” menuliskan enam kiat belajar dengan efektif, yaitu :
1.    Ciptakan kondisi yang benar
2.    Presentasi yang benar
3.    Pikirkan.
4.    Ekspresikan.
5.    Praktekkan.
7.    Tinjau, evaluasi, dan rayakan.
Program SOT telah memberikan dampak positif pada kehidupan ribuan siswa-siswi. Kemampuan untuk berkomunikasi meningkat sehingga mereka tidak lagi merasa grogi atau gemetar atau malu pada saat mereka mengungkapkan pendapatnya di muka forum.
Menurut Porter (2003:4) Pembelajaran kuantum adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya.
Komponen-komponen Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) terdiri dari:
a. Sintaks
b. Prinsip Reaksi
c. Sistem Sosial
Dalam quantum teaching, teknik yang digunakan yaitu mind mapping dan bangun datar merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak.



1 komentar: